Terlahir dan hidup sebagai musisi yang lekat dengan dunia malam, asap rokok, dan minuman keras (miras), tidak membuat Armand Maula mengendurkan prinsipnya . Pria yang lahir sebagai Tubagus Armand Maulana ini ternyata tidak pernah menyentuh minuman beralkohol.
Kepada JawaPos.com, Armand merasa tidak ada manfaat yang didapat dari meminum minuman yang mengandung alkohol. Oleh karena itu, dia tidak pernah memiliki keinginan untuk mencobanya.
“Bukannya gua sok suci atau apa. Apalagi kalau lihat temen sampai teler, mabok, terus kayak pusing, terus jatuh, gua liatin, ngapain. Terus konon katanya, setelah itu bangun pagi pusing, terus buat apa coba (miras). Gua mah simple dulu pikirannya, kan mendingan orange jus,” ungkapnya.
Bahkan, dia sempat menceritakan kisah lucu pernah ditertawakan karena memesan orange jus atau susu ketika manggung di klub malam di Jakarta.
Ketika itu, pria kelahiran Bandung, 4 April 1971 ini masih tergabung bersama Next Band. Kerap manggung dari satu klub malam ke klub malam lainnya di Jakarta, membuatnya kerap ditawarkan minuman beralkohol. Tetapi, Armand memilih minum orange jus. Sontak, dia menjadi bahan tertawaan sejumlah orang yang ada di sana.
“Zaman yang waktu malem ada dua sesi sampai jam 1 (dini hari) nyayinya, itu gua malah minta susu. Gua Tanya ke bartendernya ‘itu susu murni? Ya, udah gua minta itu aja’. Dijawab sama yang lain, ‘serius lu Man? Iya gua bilang’. Karena buat gua ini sampai jam 2 (dini hari), gua butuh stamina, butuh sesuatu yang sehat. Gua pikirannya simple, ya udah gua minta susu aja,” kisahnya.
Namun, kerap menjadi bahan tertawaan tak membuatnya lantas merasa perlu mencoba minuman beralkohol. Armand tetap pada prinsipnya bahwa tidak ada manfaat yang didapat dari meminumnya.
Tak Cuma tidak minum minuman beralkohol, Armand juga tak pernah merokok. Setelah mencoba beberapa merek rokok karena bujukan temannya semassa Sekolah Menengah Atas (SMA), ternyata cukup membuatnya ketika itu tidak tertarik menjadi perokok.
Armand mengaku juga tidak mendapatkan seni dari merokok, sama halnya dengan meminum minuan beralkohol.
“Nggak demen aja (merokok). Tapi bukan anti. Dari kecil padahal temen semua ngerokok. Trus jaman SMA dibilang nggak asik karena nggak ngerokok. Dicobain misalnya gudang garam, apanya yang enak, nggak. Terus dibilang coba Malboro. Gua coba satu batang abis, apanya yang enak, sama aja. Coba Djarum dan lain-lain, gua nggak ngerasa sesuatu. Gua prinsipnya, kalau nggak enak buat apa gua jalanin,” ungkapnya.
Bahkan, menurutnya, lebih seru membeli permen karet yang rasanya sudah pasti manis dan bisa sambil dikunyah-kunyah. source