ODGJ Serang Warga Usai Tenggak Miras Oplosan Berhasil Ditangkap Polisi

Di sela padatnya agenda Kepolisian dalam mengamankan jalannya Pemilu 2019, namun Kepolisian tetap tidak lupa menangkap pelaku kejahatan. Polis berhasil menangkap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang telah menyerang warga.

Kamis (18/4/2019) kemarin, sekitar pukul 06.30 Wita, Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota berhasil mengamankan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang telah menyerang warga. ODGJ yang diamankan bernama Budi (27), warga jalan Lumba-lumba, Kelurahan Selili.

Pelaku diamankan akibat menyerang dengan memukuli Candra Mega Wijaya secara membabi buta dengan menggunakan balok. Usai memukuli korbannya, pada Senin (15/4) malam lalu, pelaku sempat melarikan dan bersembunyi di gunung Selili beberapa hari sebelum akhirnya turun gunung.

“Sehabis melakukan penganiayaan terhadap korbannya, pelaku melarikan diri, dan sembunyi di hutan yang terdapat di gunung Selili,” ucap Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Abdillah Dalimunthe, Jumat (19/4/2019).

Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, maupun keluarga pelaku, yang bersangkutan telah tiga kali menjalani perawatan di RSJ Atma Husada Mahakam. Pada 2018 lalu, pelaku sempat menjalani perawatan selama kurang lebih 2 minggu. “Betul, jadi pelaku ini punya riwayat dirawat di RSJ, terakhir dirawat tahun lalu,” ungkapnya.

Faktor pelaku menyerang korbannya, diduga gangguan kejiwaanya kembali kambuh akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan. “Penyakitnya kambuh usai minum miras oplosan, lalu menyerang korban. Usai kejadian itu, korban lalu dilarikan ke rumah sakit Dirgahayu,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, ODGJ kembali menyerang warga. Kali ini warga jalan Lumba lumba, Kelurahan Selili jadi korban ODGJ. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (15/4/2019) malam kemarin, sekitar pukul 18.00 Wita.

Dari informasi yang dihimpun, ODGJ tersebut menyerang Candra Mega (28) dengan menggunakan balok. Saat itu, korban yang sedang berada di depan bengkel tidak jauh dari rumahnya, tiba-tiba diserang oleh ODGJ tersebut.

Korban dipukul secara membabi buta dengan balok yang dibawa oleh ODGJ itu. Bagian kepala korban tampak mengeluarkan darah, termasuk bagian tubuh lainnya.

Sudah Berulang Kali ODGJ Serang Warga

Kasus penyerangan yang dilakukan oleh ODGJ bukan kali pertama terjadi di Samarinda, tahun ini sedikitnya telah terjadi dua kali penyerangan ODGJ terhadap warga, diantaranya :

Pria diduga ODGJ ngamuk dan menyerang warga sekitar pukul 16.00 Wita, Sabtu (12/1/2019) sore, di jalan AW Syahranie. Pria yang rambutnya mulai memutih, dengan berewok diwajah, serta membawa tas itu membuat warga serta pengendara takut melintas di jalan tersebut.

Pasalnya, diduga ODGJ itu mengamuk dengan memukulkan balok ke siapa saja yang hendak melintas mendekat ke arahnya. Bahkan, beberapa kali pria tersebut menghentikan kendaraan.

Dari informasi yang dihimpun, pria diduga ODGJ itu telah mengamuk sejak dari SPBU Jalan AW Syahranie, beberapa mobil sempat dipukul olehnya, bahkan saat berada di depan Perumahan Villa Tamara, pria tersebut sempat memukul ibu-ibu yang tengah mengendarai motor.

Tidak behenti di situ saja, pria itu juga memukul mobil hingga kaca jendela mobil tersebut pecah. Warga pun cepat merespon tindakan pria yang identitasnya tidak diketahui itu, sejumlah warga memberanikan diri untuk mendekat dan mencoba menangkap.

Kendati mendapatkan perlawanan, namun karena kalah jumlah, akhirnya pria tersebut dapat dilumpuhkan. Warga pun mengikat pria itu dengan menggunakan kabel hingga akhirnya kepolisian dari Polsek Samarinda Ulu datang untuk mengamankan pria diduga ODGJ itu.

“Kendaraan yang lewat dipukulnya, bahkan ada ibu-ibu naik motor yang sempat terkena pukulannya, termasuk satu mobil kacanya pecah,” ucap Misran (31), warga Sempaja, Sabtu (12/1/2019).

Kejadian lainnya terjadi sekitar pukul 12.00 Wita, Senin (25/2/2019) lalu di Gang Amal, RT 18, Samarinda Ilir. Pelaku atas nama Danuar Nur Hakiki alias Junaidi (40), yang sehari-hari berprofesi sebagai juru parkir (jukir), meminta uang kepada korban berinisial RS (15) yang juga berprofesi sebagai jukir disekitar jalan P Hidayatullah.

Pelaku meminta uang untuk membeli rokok. Namun, korban tidak memberikan uang yang diminta pelaku. Diduga hal itulah yang membuat pelaku menikam korban dengan senjata tajam. Usai aksi penikaman itu dilakukan, korban yang dikabarkan anak disabilitas, langsung dilarikan ke rumah sakit guna menjalani perawatan.

Sedangkan pelaku, dikabarkan sempat kembali ke kediamannya, di Gang Pelita, sebelum akhirnya melarikan diri, menghindari sergapan warga dan Kepolisian. “Korbannya anak disabilitas, yang nusuk orang stres. Habis nusuk itu dia masuk ke Gang nya, sepertinya dia naik ke atas rumah warga, ini masih dicari,” ucap salah satu warga, Hendra Ahmad (29), Senin (25/2/2019).

Sementara itu, M Risda (54) keluarga pelaku, membenarkan bahwa yang bersangkutan (pelaku) merupakan pengidap gangguan jiwa, pelaku telah keluar masuk rumah sakit jiwa (RSJ). “Ada sekitar empat kali masuk RSJ. Paling lama dirawat setengah bulan, setelah itu keluar lagi, nanti masuk lagi,” ucapnya.

Lanjut dia menjelaskan, sehari-hari pelaku berprofesi sebagai jukir, sama dengan korban yang juga berprofesi sebagai jukir. Dia pun tidak menyangkal, jika sepupunya itu dulu kerap membawa senjata tajam, namun semenjak terakhir kali keluar dari RSJ, dirinya mengaku jarang melihat pelaku membawa senjata tajam. Tribunnews.com

Leave a Reply