Minuman keras masih menjadi satu di antara pemicu terjadinya permasalahan. Pihak Kepolisian harus lebih memperketat operasi minuman keras (miras). Pasalnya, sudah beberapa kali kasus penganiayaan sampai menghilangkan nyawa orang lain dikarenakan pesta miras.
Lihat saja yang terjadi di Desa Kima Bajo, Jaga I, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Akibat pesta miras, lelaki Sahril Runtu (20) warga Desa Kima Bajo, Jaga II, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, meninggal dunia akibat dianiaya lelaki RD alias Udi (37) warga Desa Minaesa, Kaga I, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Tersangka Udi menganiaya korban dengan menggunakan sebuah besi di kepala, sehingga korban langsung pingsan di lokasi kejadian dan meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di jalan Desa Kima Bajo, Jaga I, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (1/9/2019) dini hari, sekitar pukul 01.00 Wita.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, melalui Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan, menjelaskan peristiwa itu berawal korban dan tersangka dan beberapa warga menggelar pesta miras bersama. “Karena sudah mabuk, korban dan tersangka saling adu mulut,” ujar Kasat Reskrim.
Lanjutnya, saat tersangka dan korban beradu mulut, muncul lelaki bernama Farlan Pangumpia dengan maksud melerai pertengkaran tersebut. “Tersangka kemudian memukul lelaki Farlan dengan tangan memagang batu, sehingga lelaki Farlan mengalami luka robek di kepala kiri,” jelas Aruan.
Melihat hal tersebut, korban kembali mencoba melerai perkelahian tersebut. “Saat korban mencoba melerai, tersangka mengambil sebuah besi stainless steel dan menganjaya korban,” kata mantan Kapolsek Sario ini.
Akibatnya korban langsung tidak sadarkan diri di lokasi kejadian dan mengalami luka memar di kepala depan dan kepala belakang. “Tersangka sempat mencabut pisau dari pinggangnya, namun tidak melakukan penikaman dan tersangka melarikan diri,” ujar Kasat.
Tersangka langsung diamankan Polsek Wori dan sudah dibawa ke Polresta Manado. “Jenazah korban langsung diambil keluarga untuk dimakamkan, dan keluarga korban melakukan penolakan autopsi,” ujarnya. Tribunnews.com