Kabar duka datang dari warga Nusa Tenggara Timur, dua warganya yang tinggal di Bali meninggal dunia karena dugaan keracunan metanol. Adalah Antonius Randi (26), yang meninggal pada Kamis (17/10/2019) dan diterima Forensik RSUP Sanglah pukul 21.10 Wita, setelah sebelumnya dirawat di IGD RSUP Sanglah.
Yang kedua atas nama Patrinus Senja (26), ia meninggal pada Kamis (17/10/2019) dan diterima pukul 03.15 Wita setelah dirawat di IGD Rumah Sakit Bross.
“Korban meninggal diduga keracunan metanol, pada pemeriksaan tidak ditemukan luka-luka, hanya menunjukkan mati lemas,” kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit.
“Tapi untuk memastikan memang kita masih menyimpan sampel darahnya, dan kencingnya untuk pemeriksaan,” tambahnya saat ditemui di Forensik RSUP Sanglah.
Menurut informasi yang disampaikan dokter Alit, sebelumnya korban minum-minuman keras bersama teman-temannya.
“Berdasarkan analisis dan informasi yang didapat itu, ada sekelompok remaja minum-minum, itu sekitar 4 hari yang lalu. Dan kemudian mulai kemarin ada gejala-gejala yang menunjukkan keracunan,” ujarnya.
Dokter Alit mengatakan jika gejala yang mereka alami berupa mual, bahkan ada yang langsung pingsan. Jumlah mereka adalah 10 orang dan beberapa orang menunjukkan tanda keracunan.
“Jadi sampai saat ini ada 6 pasien yang masuk ke RSUP Sanglah karena kita curigai keracunan metanol karena sebelumnya ada riwayat minum-minum alkohol sebelumnya,” jelasnya.
Dokter Alit mengungkapkan jika metanol berbahaya bagi tubuh karena bisa berubah menjadi racun setelah mengalami proses metabolisme di dalam tubuh.
“Jadi metanol itu adalah bentuk sederhana dari etanol, etanol itu adalah alkohol yang kita minum. Tapi metanol mungkin dipasaran itu namanya spirtus, ya itu dicampurkan diminumannya,” jelasnya.
“Dia alami proses metabolisme di dalam tubuh, artinya metanol itu kan tidak beracun, tapi tubuh mengubahnya menjadi sesuatu yang mudah dikeluarkan tubuh yaitu asam format, asam format inilah yang beracun,” tambah dia.
Dokter Alit menjaskan jika reaksinya akan berbeda-beda pada tubuh manusia. Hari ini kedua jenazah sudah dipulangkan ke kediamannya masing-masing untuk dikebumikan. (*) Tribunnews.com