Tenggak Miras Tradisional, Delapan Warga Filipina Tewas

Delapan orang meninggal dan ratusan dibawa ke rumah sakit di Filipina, setelah menenggak minuman keras lokal. Tuak kelapa itu diyakini mengandung metanol tingkat tinggi.

Para korban semua menghadiri sebuah acara selama akhir pekan di Kota Rizal, tenggara Manila. Kemudian mereka mengeluh sakit perut setelah minum miras yang secara lokal sebagai ‘lambanog’.

“Sembilan korban berada dalam kondisi kritis,” ujar Juru Bicara Rumah Sakit Umum Filipina, Jose Jonas Del Rosario, seperti dikutip AFP, Senin, 23 Desember 2019.

“Kami meminta banyak dokter kami yang sedang cuti untuk bekerja hanya demi merawat para pasien,” kata Del Rosario.

Dia kemudian menambahkan keperluan mengobati sejumlah besar dengan gejala keracunan alkohol, memaksa mereka untuk menolak pasien penyakit lain.

“Secara total, 300 korban dibawa ke rumah sakit. Semua menenggak minuman yang sama dengan yang dibeli di daerah itu,” ujar polisi.

Pemerintah setempat memberlakukan larangan langsung pada penjualan minuman. Lambanog sangat diminati warga Filipina selama liburan Natal.

Sebagian besar ‘lambanog’ di pasaran diproduksi oleh penduduk setempat dalam produksi rumahan. Pemerintah sebelumnya telah memperingatkan agar tidak menjual minuman beralkohol yang tidak terdaftar.

Dokter Del Rosario mengatakan salah satu produk sampingan dari fermentasi anggur kelapa adalah metanol, yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Beberapa produsen menyimpan metanol, karena itu berarti volume lebih besar dan lebih banyak keuntungan. Tahun lalu, lebih dari 10 orang meninggal karena minum anggur kelapa, yang sampelnya ditemukan oleh regulator pemerintah memiliki kandungan metanol yang tinggi. Medcom.id

Leave a Reply