Usai Minum Tuak, 1 Tewas dan 1 Dirawat di RSUD Klungkung

Usai menenggak minuman keras (Miras) tradisional tuak, dua orang dilahirkan ke RSUD Klungkung, Bali, pada Senin (15/6) malam. Namun, saat dilarikan ke rumah sakit satu korban meninggal dunia bernama Wayan Kabar Arnaya (60). Sementara, rekannya yang diajak minum ialah Kadek Ariana (40) masih dirawat di RSUD Klungkung, Bali.

“Satu meninggal satu dirawat. Penyebab kematiannya belum tahu,” kata Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Mirza Gunawan saat dihubungi, Selasa (16/6).

Peristiwa itu, berawal dua korban sedang minum miras di sebuah warung di Desa Tegak, Banjar Kaje Kangin, Klungkung, Bali. Kemudian, dari keterangan saksi Kadek Sendi Novita, berawal Kadek Ariana datang ke warung untuk minum tuak bersama Wayan Kabar Arnaya.

Selanjutnya, setelah minum sekitar setengah botol, kemudian datang saksi berikutnya bernama Ketut Sandiyasa yang ikut minum hanya segelas tuak. Kemudian, sempat terlihat korban Wayan Kabar berjalan di depan warung dan jatuh tersungkur.

Melihat hal itu, Wayan Kabar langsung dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia. Sementara, untuk Kadek Ariana masih di rawat di Ruang Jambu RSUD Klungkung.

“Kalau untuk penyebabnya kita belum apakah karena miras atau karena apa. Tetapi sesaat setelah minum tuak dia (korban) mengalami kelainan dan satu ada yang dibawa ke rumah sakit dan satu tak terselamatkan,” imbuh AKP Mirza Gunawan.

Ia juga menerangkan, kelainan yang dimaksud minuman tersebut rasanya beda. Namun, pihaknya masih menyelidiki kematian korban karena polisi belum memastikan tewasnya korban.

“Iya rasanya beda tidak mengerti juga. Makannya, kita masih dalam penyelidikan. Kalau (meninggal) karena minum tuak saya tidak bisa pastikan. Tetapi, sesaat setelah dia minum iya mengalami kelainan itu. Tetapi kan penyebab kematian ini kita belum tahu. Apakah (korban) ada penyakit bawaan atau makan apa sebelumnya kan kita belum tau juga,” ujar AKP Mirza Gunawan. merdeka.com

Leave a Reply