Bau ikan bakar menyengat dipadu suara musik & teriakan suara tak keruan. Itulah suasana pesta minum an keras yang sering kami dapati persis di belakang rumah setiap kunjungan mendadak ke Ballak Barakkaka ri Galesong (BBrG). Di pekarangan rumah yang bersangkutan memang terdapat “kafe” dengan fasilitas seadanya berupa meja, kursi dan pembakaran ikan “bibbikang” tetapi cukup layak digunakan sebagai surga bagi peminum.
Daeng Ngero sebagai pemilik & penjual juga tertunjang hidupnya dengan keadaan ini. Hanya saja sesungguhnya tempat ini menjadi sumber kegaduhan karena pengunjung yang telah teler akibat minuman keras menjadi tak waras dan mengganggu ketertiban masyarakat lainnya.
Sekarang situasinya sudah sangat berbeda setelah berdirinya Masjid Al Amiin. Sang pemilik “cafe” Daeng Ngero telah diangkat sebagai Jannang Masigik Al Amiin (marbod) dengan tugas utama membersihkan masjid dan sekitarnya, membunyikan soeaker tanda telah masuk waktu shalat, azan pada setiap waktu shalat, merawat tanaman dstnya.
Sementara Suri isterinya diangkat menjadi Jannang BBrG dengan tugas utama merawat, membersihkan BBrG, merawat tanaman & melayani tamu & keluarga kecil kami pada saat kunjungan. Rupanya ada beberapa orang tetangga mereka yang tadinya adalah pengunjung setia “cafe” telah ikut berubah pikiran mengikuti jejak Daeng Ngero, mengikuti shalat berjamaah lima waktu di Masjid Al Amiin.
Masjid kecil yang tadinya hanya diperuntukkan salat waktu-waktu ternyata sekarang telah dipakai untuk Salat Jumat berjamaah. Di masjid ini juga telah terbentuk majelis taklim dan remaja masjid dengan berbagai kegiatan. Anggota mereka telah diajari membuat abon ikan, pengikat masker, kerajinan anyaman bambu, pemanfaatan limbah plastik menjadi tas cantik dan sebagainya. Tujuan utamanya ialah agar mereka bisa hidup lebih produktif sehingga membantu kesejahteraan ekonomi keluarga mereka.
Sangat sulit mengubah pola perilaku masyarakat tetapi dengan contoh kongkrit yang ditunjukkan Daeng Ngero dan Suri setidaknya membawa pengaruh yang signifikan sehingga anggota masyarakat yang lain dapat meninggalkan kebiasaan minum minuman keras. Contoh kongkrit Daeng Ngero dan Suri seyogyanya menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk mencegah sumber kejahatan dari hulunya. Tanggung jawab sosial bagi keluarga kecil kami ialah bagaimana upaya untuk memberikan jaminan kehidupan dasar bagi Daeng Ngero sekeluarga sehingga dapat bertahan hidup dengan keadaannya yang terakhir ini. Starnews.id