Penyakit hati terkait alkohol adalah kerusakan hati akibat konsumsi alkohol yang berlebihan dan dalam waktu lama.
Konsumsi alkohol seperti itu dapat menyebabkan hati mengalami peradangan, pembengkakan, serta jaringan parut atau sirosis yang merupakan tahap akhir penyakit hati.
Penyakit hati terkait alkohol sering kali baru terdeteksi setelah hati mengalami kerusakan lebih lanjut.
Hati merupakan salah satu organ tubuh dengan banyak fungsi, yaitu untuk menyaring racun dari darah, mengatur kadar gula darah dan kolesterol, membantu tubuh membasmi infeksi dan penyakit, serta membantu proses pencernaan makanan. Organ hati sangat lentur dan mampu memperbarui diri sendiri.
Sel baru akan tumbuh saat sel lama mati. Namun, penyalahgunaan konsumsi alkohol ini dapat mengurangi kemampuan sel hati untuk memperbarui diri. Akibatnya, penderita akan mengalami gangguan hati serius dan kerusakan hati permanen.
Seseorang dikatakan mengonsumsi alkohol secara berlebihan jika meminum lebih dari 14 unit alkohol dalam waktu 1 minggu. Satu unit alkohol = 25 ml.
Sirosis adalah terbentuknya jaringan parut di hati karena kerusakan hati jangka panjang (kronis). Nah, berikut ulasan selengkapnya mengenai gagal hati akibat konsumsi alkohol yang berlebihan.
Jahatnya Alkohol bagi Hati
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah serius bagi kesehatan, salah satunya hepatitis alkohol. Nah, hepatitis alkoholik ini bisa memicu komplikasi, salah satunya gagal hati.
Menurut ahli di Johns Hopkins Medicine, hepatitis alkoholik biasanya berkembang seiring waktu bila seseorang terus mengonsumsi alkohol. Hepatitis alkoholik yang parah dapat berkembang secara tiba-tiba dan cepat menyebabkan gagal hati, bahkan kematian. Tuh, sungguh mengkhawatirkan bukan?
Banyak orang dengan hepatitis alkoholik juga terinfeksi virus hepatitis C, dan banyak yang memiliki batu empedu. Parahnya lagi, mereka juga berisiko lebih tinggi terkena kanker hati.
Pada kebanyakan kasus, hepatitis alkoholik biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 30 tahun, yang memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan penelitian, lebih dari 35 persen peminum berat dapat terjangkit penyakit ini.
Menurut penelitian, pemecahan etanol dalam tubuh yang menjadi biang keladinya. Pemecahan etanol yang terkandung dalam bir dan minuman keras lainnya dapat menghasilkan zat kimia beracun, seperti asetaldehida.
Nah, zat kimia inilah yang bisa memicu peradangan yang merusak sel-sel hati. Seiring bergulirnya waktu, hal ini juga bisa menyebabkan sirosis, atau tahap terakhir dari hepatitis yang disebabkan oleh alkohol.
Bukan Cuma Menyerang Hati
Dampak konsumsi alkohol yang berlebihan tak hanya menyerang organ hingga berujung pada gagal hati saja. Komplikasi hepatitis alkoholik juga bisa menyebabkan:
- Pembesaran vena (varises). Darah yang tidak dapat mengalir dengan bebas melalui vena portal dapat kembali ke pembuluh darah lain di perut dan kerongkongan. Pembuluh darah ini memiliki dinding tipis dan cenderung berdarah jika diisi dengan terlalu banyak darah. Pendarahan hebat di perut bagian atas atau kerongkongan bisa mengancam jiwa.
- Asites. Cairan yang menumpuk di perut mungkin terinfeksi dan memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Asites tidak mengancam jiwa tetapi biasanya merupakan tanda hepatitis alkoholik tahap lanjut atau sirosis.
- Kebingungan, kantuk dan bicara cadel (ensefalopati hepatik). Hati yang rusak mengalami kesulitan mengeluarkan racun dari tubuh. Nah, penumpukan racun dapat berujung pada kerusakan otak. Ensefalopati hepatik yang parah dapat menyebabkan koma.
- Gagal ginjal. Hati yang rusak dapat mempengaruhi aliran darah ke ginjal, mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tersebut.
- Sirosis. Jaringan parut hati ini dapat menyebabkan gagal hati.
Komplikasinya sudah, bagaimana dengan gejalanya?
Kenali Gejala Hepatitis Alkoholik
Seseorang yang mengalami kondisi hepatitis alkoholik umumnya akan mengalami beragam keluhan.
Menurut ahli di National Health Service – UK dan Johns Hopkins Medicine, gejala hepatitis alkoholik bisa berkembang secara perlahan dan menimbulkan gejala, seperti:
- Nyeri pada otot dan sendi.
- Perut terasa nyeri atau nyeri di atas hati.
- Muntah darah atau bahan yang terlihat seperti bubuk kopi.
- Demam, suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius.
- Merasa haus sepanjang waktu.
- Merasa tidak enak badan dan diare.
- Sakit perut.
- Urine berwarna gelap.
- Pucat.
- Kelelahan dan kelemahan.
- Penurunan berat badan.
- Mual
- Nafsu makan buruk.
- Kulit terasa gatal.
- Menguningnya mata dan kulit (jaundice).
Nah, bila mengalami gejala-gejala di atas segera periksakan diri ke rumah rumah sakit pilihan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. METROBANTEN