Mengkonsumsi minuman keras atau alkohol memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan. Seseorang yang mengonsumsi alkohol berlebih bisa berisiko mengalami sejumlah masalah kesehatan, seperti rusaknya organ vital, dehidrasi, hingga menurunya kerja otak. Bahkan tidak sedikit kasus korban meninggal setelah menenggak minuman keras, terutama miras oplosan.
Efek mengkonsumsi alkohol
Berikut ini efek yang dirasakan saat mengkonsumsi alkohol atau minuman keras.
Efek jangka pendek
Dikutip dari Healthline, (30/11/2021), berikut ini sejumlah efek kesehatan jangka pendek dari konsumsi miras.
- Perasaan rileks atau mengantuk
- Perasaan euforia atau pusing
- Perubahan suasana hati
- Perilaku impulsif
- Bicara lambat atau cadel
- Mual dan muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Perubahan dalam pendengaran, penglihatan, dan persepsi
- Kehilangan koordinasi
- Kesulitan fokus atau membuat keputusan
- Kehilangan kesadaran atau kesenjangan dalam memori (sering disebut pemadaman).
Efek jangka panjang
Sementara itu, beberapa efek jangka panjang dari keseringan minum miras meliputi:
- Perubahan suasana hati yang terus-menerus, termasuk kecemasan dan lekas marah Insomnia dan masalah tidur lainnya
- Sistem kekebalan yang melemah, yang berarti Anda mungkin lebih sering sakit
- Perubahan libido dan fungsi seksual
- Perubahan nafsu makan dan berat badan
- Masalah dengan memori dan konsentrasi
- Kesulitan fokus pada tugas
- Peningkatan ketegangan dan konflik dalam hubungan romantis dan keluarga.
Bahaya alkohol bagi kesehatan
Bahaya mengkonsumsi alkohol bisa dibilang lebih banyak ketimbang manfaatnya.
Berikut ini adalah beberapa dampak buruk mengonsumsi alkohol yang perlu diperhatikan, dikutip dari Kompas.com (23/11/2021):
1. Meningkatkan risiko kanker
Sebuah penelitian menemukan kebiasaan mengonsumsi alkohol bisa juga meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker. Hal ini bisa saja terjadi karena alkohol diketahui memiliki sifat karsinogen yang bisa merusak sel-sel di tubuh dan memicu munculnya penyakit kanker.
Beberapa jenis kanker yang bisa muncul sebagai dampak buruk mengonsumsi alkohol, yakni:
- Kanker mulut dan tenggorokan
- Kanker leher
- Kanker hati
- Kanker payudara
- Kanker pankreas
- Kanker kolorektal
2. Penuaan dini
Merangkum WebMD, alkohol dikaitkan erat dengan usia dalam banyak hal. Misalnya, seseorang harus cukup umur dulu untuk meminumnya secara legal.
Sementara itu, begitu usia sudah matang dan memilih mengonsumsi alkohol, seseorang bisa berhadapan dengan risiko menua lebih cepat (penuaan dini).
Minum banyak alkohol dapat berdampak langsung pada kesehatan tubuh dan mental seseorang seiring bertambahnya usia.
Alkohol juga memiliki beberapa efek tidak langsung yang siap dirasakan di kemudian hari.
Risiko mengkonsumsi alkohol
Mengutip situs resmi CDC, Rabu (29/12/2021), konsumsi miras yang berlebih juga meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan yang berbahaya, berikut di antaranya:
- Cedera, seperti kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, tenggelam, dan luka bakar.
- Kekerasan, termasuk pembunuhan, bunuh diri, penyerangan seksual, dan kekerasan pasangan intim.
- Keracunan alkohol, keadaan darurat medis yang diakibatkan oleh kadar alkohol dalam darah yang tinggi.
- Perilaku seksual berisiko, termasuk seks tanpa kondom atau seks dengan banyak pasangan.
- Perilaku ini dapat mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan atau penyakit menular seksual, termasuk HIV.
- Keguguran dan lahir mati atau gangguan spektrum alkohol janin (FASDs) di antara wanita hamil.
Langkah pengobatan kecanduan miras
Dari penjelasan di atas terkait efek dan risiko kesehatan dari konsumsi miras, jika Anda berpikir untuk mengurangi atau berhenti konsumsi miras, maka Anda bisa melakukan langkah pengobatan sebagai berikut.
- Kelompok pendukung pemulihan gratis, seperti Alcoholics Anonymous atau SMART Recovery.
- Platform pemulihan online, seperti Tempest.
- Terapi untuk membantu mengatasi alasan minum dan mempelajari keterampilan koping yang bermanfaat.
- Perawatan medis untuk mengatasi gejala gangguan penggunaan alkohol dan masalah kesehatan terkait lainnya.
- Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi keinginan mengidam.
Alternatif lain bisa dengan mencari dukungan kesehatan mental di lokasi terdekat atau bisa dengan menemukan terapis. KOMPAS