Bagi kebanyakan orang, masalah yang ada di dunia ini dan hidup mereka terasa berat untuk ditanggung. Maka tidak heran bila kemudian mereka ingin keluar sejenak dari masalah-masalah tersebut dengan meminum alkohol.
Padahal momen melupakan masalah, momen kebahagiaan yang disebabkan oleh minuman keras begitu singkat. Karena singkat, maka tidak heran juga banyak dari mereka kemudian mulai ketagihan dan berharap menambah waktu lebih lama dengan semakin banyak meminum alkohol.
Karena kurang kuatnya iman dan tidak memiliki kedekatan dengan Tuhan sehingga mereka lupa dan tidak memiliki sandaran saat berjumpa dengan masalah-masalah tersebut. Dalam Islam, Allah dengan jelas melarang alkohol, melarang semua jenis minuman keras, baik dikonsumsi dalam jumlah sedikit maupun banyak.
Hal ini bukan lain karena Allah peduli kepada hamba-Nya agar tidak merusak tubuh ciptaan-Nya dan agar dapat terhindar dari bahaya dan dari melakukan hal-hal buruk yang dapat merugikan. Allah pun melarang umat Islam mengonsumsi minuman keras itu secara bertahap.
Alkohol saat itu telah menjadi budaya bagi orang Arab. Sehingga pesan pertama yang disampaikan melalui Alquran adalah mereka tidak boleh mabuk ketika sholat di masjid.
“Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat ketika kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan…” (Quran surat An-Nisa ayat 43)
Lalu, pada tahap selanjutnya, Nabi Muhammad menjelaskan memang benar ada manfaat di dalam khamar atau alkohol. Tetapi manfaatnya jauh lebih kecil dibandingkan keburukannya.
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang alkohol dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa besar, dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya jauh lebih besar daripada manfaatnya.” (Surat Al Baqarah ayat 219).
Setelah ayat ini muncul, banyak Muslim mulai berhenti mengonsumsi alkohol dan menganggap mabuk merupakan sesuatu yang memalukan. Muslim kemudian mulai saling membantu dalam berhenti minum alkohol, mendukung dan mendorong mereka yang merasa sulit berhenti.
Hingga akhirnya, Allah menurunkan sebuah ayat di Madinah yang benar-benar melarang meminum alkohol. “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, berkorban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan Setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu beruntung. Dengan menuman keras dan judi, Setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat. Maka tidakkah kamu mau berhenti?” (Al Maidah ayat 90-91)
“Sejak hari itu, alkohol menjadi dilarang,” ujar Idris Tawfiq, penulis Muslim Inggris ternama.
Dilansir dari About Islam, bahaya nyata dari alkohol adalah dapat menyebabkan penyusutan otak dan bahkan kepikunan dini. Selain itu, alkohol juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan,menyebabkan tekanan darah tinggi, bahkan dalam jumlah kecil meningkatkan risiko pendarahan otak dan strok, dan mempengaruhi pola tidur.
“Subhan Allah! Hal-hal ini sudah dicegah untuk Muslim sejak 1.400 tahun yang lalu. Jadi, jawaban mengapa alkohol dilarang sangat jelas, ini berbahaya bagi kita. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga merugikan kita sebagai manusia,” kata Tawfiq.
Bagi umat Islam, cara pelipur lara tidak perlu dengan obat-obatan atau minuman keras. Kebahagiaan itu berasal dari nilai-nilai keluarga yang kuat dan rasa hormat yang kita berikan satu sama lain sebagai saudara dan saudari sejati.
“Kebahagiaan sejati dalam hidup berasal dari Allah SWT, sumber dari semua kebaikan. Kita dapat menunjukkan kepada seluruh dunia tentang kehidupan dengan cara kita hidup sebagai Muslim yang baik,” ucapnya. REPUBLIKA
Raih profit setiap saat dengan berdagang dibroker forex terbaik di asia. ( forex, Bitcoin, Saham) kelebihan trading di Meefx :
1. Bonus 5 usd, tanpa melakukan deposit
2. 0 biaya swap
3. 0 komisi
4. deposit minimal 5 usd
5. deposit dan penarikan dapat menggunakan bank lokal indonesia
6. 45 USD \ Lot Rebate untuk mitra
————————————–
Info lengkap langsung kunjungi website kami: https://meefxid.org