Cekcok saat pesta miras, Irfan Syapii (26) dan Kristianto (30), dua pemuda asal Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah nekat menghabisi nyawa pria yang baru dikenalnya, M Nendra (39) warga Kecamatan Gebog Kudus.
Kapolres Kudus, AKBP Wiraga Dimas Tama mengatakan, korban dikeroyok dua buruh bangunan itu menggunakan sabit dan batu hingga tewas di pinggir Jalan Raya Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kudus, Senin (21/3/2022) dini hari.
Jasad korban kemudian ditemukan tergeletak oleh anggota Polsek Gebog yang sedang patroli pada Senin (21/3/2022) pagi.
“Jasad korban ditinggal begitu saja, direkayasa seolah-olah meninggal dunia karena kecelakaan. Pelaku lantas kabur ke rumah masing-masing,” kata Wiraga saat jumpa pers di Mapolres Kudus, Selasa (22/3/2022).
Dari hasil pemeriksaan medis, Sat Reskrim Polres Kudus memastikan jika pekerja serabutan itu adalah korban pembunuhan. Ditemukan luka serius bekas penganiayaan pada fisik korban terutama pada bagian kepala. Di antaranya luka robek pada kepala dan pelipis sedalam 12 sentimeter.
“Tak sampai 24 jam kami ringkus pelaku di rumahnya tanpa perlawanan,” ungkap Wiraga. Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David mengatakan, pelaku beserta teman-temannya sebelumnya menggelar pesta miras di sekitar Tugu Desa Besito, Minggu (20/3/2022) malam sekitar pukul 21.00.
Dan pada Senin (21/3/2022) dini hari sekitar pukul 01.00, korban datang ikut bergabung. Tak berselang lama pelaku dan korban yang sudah dalam kondisi mabuk itu sempat terlibat adu mulut.
Selanjutnya sekitar pukul 03.00, kedua pelaku pulang berboncengan motor untuk mengambil sabit. Pelaku kemudian berkeliling mencari korban hingga ketemu di pinggir Jalan Raya Desa Besito.
Pelaku pun memepet korban yang berjalan kaki hingga kemudian menghajarnya sampai tewas. “Korban baru saja mengenal pelaku saat pesta miras. Pengakuan pelaku, sakit hati dengan omongan dan perilaku kasar korban,” pungkas David.
Kedua pelaku dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan junto pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun. KOMPAS