3 manfaat saat berhenti konsumsi alkohol

Ini Daftar Bahaya Alkohol yang Perlu Diwaspadai, Jangan Sampai Ikut Konsumsi

Kita semua tahu bahwa konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan tubuh. Bahaya alkohol tidak boleh diabaikan, pasalnya minuman yang satu ini bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental. Apa sajakah bahaya dari minuman keras? Mengutip dari hellosehat.com, berikut penjelasan lengkapnya.

Dampak Minuman Keras

1. Menyebabkan kerusakan pada jantung

Konsumsi alkohol berlebih dapat melemahkan otot jantung. Hal ini menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh terganggo. Alkohol juga diketahui bisa menyebabkan kardiomiopati yang ditandai dengan gejala seperti sesak napas, detak jantung tidak teratur, kelelahan, dan batuk terus menerus. Tidak hanya itu, alkohol juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan hipertensi.

2. Pangkreatitis

Pangkreatitis merupakan perdangan di pangkreas yang disebabkan oleh penumpukan enzim berlebih di organ tersebut. Penyakit ini bisa diketahui dari gejala yang muncul seperti sakit perut, mual, mutah, peningkatan detak jantung, diare, dan demam.

3. Menyebabkan kerusakan otak

Bahaya alkohol lainnya yaitu bisa menyebabkan kerusakan pada otak. Hal ini dikarenakan, alkohol dapat memperlambat penyaluran informasi antar saraf. Tak hanya itu, etanol yang ada di dalam minuman keras juga bisa memicu kerusakan spesifik di area otak. Akibatnya, seseorang dengan gangguan ini bisa mengalami perubahan perilaku dan suasana hati, mengalami kecemasan, hilang ingatan, dan kejang. Bahkan seseorang yang sudah kecanduan alkohol bisa mengalami komplikasi masalah otak.

4. Infeksi pada paru-paru

Ketika seseorang kecanduan alkohol, maka daya tahan tubuhnya akan melamah. Akibatnya, beberapa organ seperti paru-paru akan kesulitan melawan bakteri atau virus penyebab penyakit. Oleh sebab itu, pecandu alkohol lebih rentan terkena penyakit pernapasan seperti TBC dan pneumonia.

5. Merusak hati

Mengalami kerusakan hati merupakan salah satu efek minuman keras bagi pria maupun wanita. Secara normal, hati berguna untuk menyaring racun dan limbah tak terpakai sehingga tidak menumpuk di dalam tubuh. Namun, saat seseorang mengonsumsi alkohol terlalu banyak, kinerja hati menjadi terganggu dan semakin lama organ ini menjadi rusak dan tidak berfungsi lagi.

6. Merusak ginjal

Alkohol diketahui bisa memberikan efek diuretik yang dapat meningkatkan jumlah urine. Jika hal ini terjadi, maka ginjal akan mengalami kesulitan dalam mengatur aliran air seni dan cairan tubuh lainnya termasuk distribusi ion natrium, kalium, dan klorida. Akibatnya, keseimbangan elektrolit dalam tubuh terganggu dan bisa menyebabkan dehidrasi.

7. Menyebabkan gangguan kecemasan

Alkohol diketahui bisa memberikan efek tenang dan santai. Sayangnya, efek ini tidak berlangsung lama. Setelah efek tersebut hilang, seseorang bahkan bisa mengalami kecemasan lebih dari sebelum ia mengonsumsi alkohol.

Hal ini bisa terjadi karena ia terus mengandalkan alkohol saat merasa cemas. Sehingga seiring berjalannya waktu, tubuh menjadi toleran dengan kehadiran minuman keras dan menyebabkan seseorang ingin mengonsumsi alkohol lebih banyak. Namun ternyata hal tersebut justru membuat rasa cemas semakin memburuk.

8. Berpotensi menyebabkan kanker

Menurut penjelasan National Cancer Institute, konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama bisa menyebabkan kanker. Beberapa risiko kanker yang mungkin muncul antara lain; kanker kepala dan leher, kanker rongga mulut, daring dan laring, dan kanker esofagus, khususnya karsinoma sel skuamosa esofagus. Risiko kanker lainnya yang bisa muncul akibat terlalu sering konsumsi alkohol yaitu kanker hati, kolorektal, dan payudara. Sejumlah penelitian menemukan bahwa risiko kanker payudara semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi alkohol.

9. Menggangu kehamilan dan proses persalinan

Selain bisa menyebabkan kanker payudara, efek minum alkohol bagi wanita juga bisa menyebabkan gangguan kehamilan dan menggangu proses persalinan. Ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi alkohol berisiko membuat janin mengalami fetal alcohol spectrum disorder atau retal alcohol syndrome. Kondisi ini merupakan gangguan pada pembatatsan pertumbuhan janin, gangguan sistem saraf pusat, dan kelainan bentuk wajah. Alkohol juga bayi lahir catat dan mengalami intelegensia pada bayi dalam aspek bahasa atau lainnya.

Konsumsi minuman keras pada ibu hamil juga bisa meningkatkan hepcidin pada ibu hamil atau janin. Zat besi di hati janin juga bisa meningkat dan menggangu proses pembentukan sel darah. KATADATA

Leave a Reply