Tiga narapidana Lapas Kelas IIA Samarinda tewas setelah mengalami kejang diduga akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan. Satu orang lainnya dalam kondisi kritis.
Berdasarkan informasi diperoleh merdeka.com, keempat napi yang terlibat pesta miras itu adalah Irvan, Rizki, Rusmanto, dan Carlos. Mereka dilarikan petugas kesehatan Lapas ke dua rumah sakit berbeda setelah mengalami kejang pada Kamis (23/9) malam.
Ketiga napi itu meninggal di rumah sakit. Korban meninggal terbaru terjadi sekitar pukul 07.30 Wita. Sementara seorang napi bernama Carlos masih dirawat di rumah sakit.
Gunakan Cairan Hand Sanitizer
Keempat narapidana itu diduga meracik sendiri miras yang dikonsumsi. Mereka ditengarai mencampur minuman saset dengan cairan alkohol atau hand sanitizer.
“Bisa jadi hand sanitizer, bisa jadi juga berupa alkohol. Ini bagaimana masuknya ke dalam, sedang proses pendalaman. Masuknya lewat mana dan seperti apa, sedang dalam proses pendalaman,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda Ilham Agung Setyawan saat dihubungi merdeka.com, Jumat (23/9).
Ilham membenarkan tiga orang warga binaannya meninggal dunia, sedangkan satu lainnya masih dalam perawatan intensif. Dia tidak menampik di dalam Lapas memang dijual minuman ringan dalam kemasan saset. “Mungkin bikin minuman, kalau di sini bilang gaduk (oplosan) ya,” ujarnya.
Diselidiki Polisi
Ilham menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Samarinda untuk melakukan enyelidikan lanjutan. “Kami sudah hubungi Polresta Samarinda. Kita serahkan, dan kita tunggu seperti apa. Nanti akan ada surat visum (visum et repertum) supaya tidak ada kecurigaan segala macam,” terang Ilham.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli ditemui merdeka.com, membenarkan peristiwa itu. “Tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan satu kritis di rumah sakit. Ini masih kita lakukan pengecekan dan rekan-rekan dari Lapas, apa yang menjadi penyebabnya. Nanti kalau sudah ada hasilnya akan saya informasikan,” kata Ary di Polsek Samarinda Seberang.
Meski demikian, Ary menerangkan kepolisian sedang mendalami informasi dugaan kejang para narapidana itu akibat miras hasil oplosan. Dia belum bisa menyampaikan barang bukti yang dibawa kepolisian dari Lapas, berikut jumlah saksi yang sudah dimintai keterangan. “Yang jelas ini sedang ditindaklanjuti dan nanti akan saya sampaikan,” pungkas Ary. Merdeka.com