Larangan penjualan minuman beralkohol di area stadion di Piala Dunia 2022 Qatar sempat diprotes. Tetapi, rupanya para penonton perempuan merasa lebih aman dengan aturan tersebut.
Ellie Molloson, yang menjalankan kampanye HerGameToo, awalnya khawatir pergi ke Qatar. Tetapi, setelah berada di Qatar kekhawatirannya musnah.
“Saya harus mengatakan bahwa datang ke sini benar-benar mengejutkan saya,” kata pemain berusia 19 tahun itu kepada The Times dan dikutip Doha News, Selasa (6/12/2022).
“Tidak ada sapaan dan siulan nakal atau seksisme dalam bentuk apa pun,” dia menambahkan.
“Saya sudah menyiapkan diri saya dengan hal-hal yang akan saya temui. Tetapi, kenyataannya tidak seperti itu. Saya tidak mengalami pelecehan yang saya alami di Inggris. Saya tidak tahu bagaimana mereka mencapai itu tetapi ini adalah lingkungan yang luar biasa,” kata Molloson.
Ayahnya, yang mendampingi Moloson menonton pertandingan-pertandingan sepakbola, menyadari betul kekhawatiran putrinya. Dan, dia merasa lebih aman saat berada di stadion di Qatar.
“Saya keluar terutama untuk menjaga Ellie dan terus terang kini saya tidak perlu repot,” ujar ayah Molloson.
Molloson bukan satu-satunya. Jo Glover yang berpengalaman nonton langsung Piala Dunia sejak Afrika Selatan pada 2010 juga terkejut dengan sambutan Qatar.
“Suasana di sini lebih tenang. Kendati masing-masing penonton memakai jersey timnasnya, tetapi tidak ada keributan,” kata Glover yang merupakan fans timnas Inggris.
Selain penonton, Piala Dunia 2022 Qatar juga mencatatkan sejarah bagi wasit perempuan. Di sinilah wasit perempuan untuk pertama kalinya bertugas di Piala Dunia.
Ya, pada pertandingan antara Jerman dan Kosta Rika, Stéphanie Frappart, 38, menjadi wasit perempuan pertama di Piala Dunia. Dia didampingi oleh Salima Mukansanga dan Yoshimi Yamashita, dua asisten wasit perempuan.
Sebelum Piala Dunia dimulai, Frappart mengungkapkan harapannya bahwa memiliki wasit perempuan di Qatar menjadi awal dalam mewujudkan sesuatu secara lebih umum. DETIK