Oleh: Ilham Hatta M, Mahasiswa Prodi TI, Politeknik Harapan Bersama Tegal
Menurut WHO, penggunaan global alkohol yang berakibat buruk menghasilkan lebih dari 3,3 juta per tahun yang berhubungan dengan konsumsi minuman beralkohol. Kebiasaan mengkonsusmsi minuman beralkohol merupakan hal yang paling sulit bagi kesehatan masyarakat, menggunakan minuman beralkohol secara berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai masalah yang terkait dengan kesehatan.
Saat ini di Indonesia juga sangat memperihatinkan karena banyaknya konsumsi alkohol, bahkan bukan hanya dilakukan oleh kalangan dewasa namun kalangan muda saat ini pun banyak yang sudah terjerumus mengkonsumsi alkohol.
Masalah-masalah yang terjadi di Indonesia, kemajuan substansial terjadi dalam pemahaman kita tentang masalah-masalah teknis, atau istilah teknisnya “pecandu alkohol” yang terus meningkat. Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2022 kemarin konsumsi alcohol oleh penduduk umur 15+ tahun menunjukkan di perkotaan terdapat 0,18 (liter per kapita), di pedesaan terdapat 0,53 (liter per kapita).
Konsumsi alkohol berkaitan dengan faktor-faktor yang muncul dari dalam diri individu dan faktor lingkungan. Faktor individu meliputi pengetahuan, sikap, coba-coba dan coping masalah. Sedangkan faktor lingkungan meliputi peran orang tua, pengaruh teman sebaya, kondisi lingkungan, ketersediaan minuman alkohol, kemudahan akses minumal alkohol, ada larangan minum alkohol.
Faktor inernal yang berhubungan dengan konsumsi alkohol antara lain pengetahuan dan sikap. Menurut Wijaya (2016) menunjukkan remaja putra yang memiliki pengetahuan kurang tentang alkohol berisiko 7 kali mengkonsumsi alkohol. Sementara sikap positif terhadap alkohol berisiko 14 kali mengkonsumsi alcohol.
Salah satu faktor lingkungan yang berhubungan adalah peran orang tua. Disamping pola asuh orangtua, faktor lingkungan yang turut berperan adalah teman sebaya dan kondisi lingkungan. Teman sebaya negatif memberi peluang 10 kali mengkonsumsi alkohol, sedangkan kondisi lingkungan negatif berpeluang 16 kali dibanding positif.
Orang yang mengkonsumsi alkohol pada dasarnya dikelompokkan menjadi tiga yaitu Kelompok konsumsi alkohol berlebih yang akut dan mengalami “keracunan” atau toksikasi, Kelompok yang memiliki toleransi terhadap alkohol atau kronis, dan Kelompok yang mengalami ketergantungan (adiksi) terhadap alkohol. Konsumsi alkohol berlebih pada ketiga kelompok ini memberikan dampak gangguan kesehatan secara fisik dan psikis.
Dampak secara fisik meliputi gangguan kesehatan terhadap sistem tubuh, antara lain sistem syaraf pusat (otak), sistem kardiovaskuler (jantung, pembuluh darah), sistem pencernaan (lambung, usus, liver), dan sistem reproduksi wanita (rahim). Gangguan terhadap sistem kardiovaskuler dibuktikan oleh studi terhadap kelompok kasus-kontrol lansia di kota Tomohon menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi alkohol dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Sedangkan secara psikis, konsumsi alkohol berlebih menyebabkan perubahan dan penyimpangan perilaku serta pola pikir. Kondisi ini kemudian menimbulkan perilaku kekerasan dan kriminalitas yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Perilaku alkohol merupakan sebagian kecil dari prediktor yang ada dalam perilaku seks berisiko. Di Singkawang Pontianak, studi terhadap siswa sebuah sekolah SMA menunjukkan remaja yang minum alkohol berisiko 87 kali menggunakan narkotika.
Dapat disimpulkan bahwa konsumsi alkohol masyarakat Indonesia memiliki rentang usia panjang sejak remaja hingg lansia dengan prevalensi antara 26-78%. Konsumsi alkohol berkaitan dengan faktor-faktor yang muncul dari dalam diri individu dan faktor lingkungan. Faktor individu meliputi pengetahuan, sikap, coba-coba dan coping masalah.
Sedangkan faktor lingkungan meliputi peran orang tua, pengaruh teman sebaya, kondisi lingkungan, ketersediaan minuman alkohol, kemudahan akses minumal alkohol, ada larangan minum alkohol. Dampak konsumsi alkohol meliputi gangguan kesehatan secara fisik menyerang sistem kardiovaskuler, syaraf pusat, pencernaan dan reproduksi wanita. Konsumsi alkohol juga berkaitan dengan kenaikan kadar GGT dan Trigliserida. Sedangkan secara psikis, konsumsi alkohol berlebih menyebabkan perubahan dan penyimpangan perilaku serta pola pikir.
Daftar Pustaka
Jurnal AdeHeryana, Blog Dosen. 11 Maret 2021. Konsumsi Alkohol di Indonesia
Konsumsi Alkohol di Indonesia: Studi Literatur | Jurnal AdeHeryana – Blog Dosen (esaunggul.ac.id)
Wildan Akbar, Vol 34, No 5 (2018). Minuman beralkohol dan kesehatan masyarakat.
Minuman beralkohol dan kesehatan masyarakat | Akbar | Berita Kedokteran Masyarakat (ugm.ac.id)