Pesta Miras Berujung Pengeroyokan 2 Pemuda Garut, 6 Orang Ditangkap

Mabuk-mabukan kembali memakan korban. Di Garut, dua orang pemuda menjadi korban pengeroyokan usai dilaporkan mencekoki seorang gadis.

Insiden itu terjadi pada Senin, (10/7) lalu di kawasan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul. Saat itu, kedua korban, yakni pria berinisial DS (26) dan RI (31) sedang mabuk bersama AY, dan dua orang perempuan inisial SI serta CA.

Kelima orang tersebut, kemudian menenggak minuman keras bersama-sama. Setelah oleng, SI dan CA diantar pulang oleh AY. Di lokasi kejadian, menyisakan DS dan RI yang masih asyik menenggak miras.

Namun apes, saat berdua berada di lokasi, DS dan RI tiba-tiba diserang orang tak dikenal. Mereka disiksa hingga babak belur. Kasat Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi mengatakan, korban dipukul bogem mentah, piring hingga botol dan kursi.

“Korban mengalami luka di sekujur tubuh,” katanya.

DS dan RI kemudian lapor polisi. Penyelidikan kemudian dilakukan petugas. Dari hasil pendalaman, polisi kemudian mengidentifikasi para pelaku dan mengamankannya satu per satu.

Setelah ditindaklanjuti, para pelaku yang masing-masing berinisial YW, DM, TN, MR, DI dan seorang anak di bawah umur ini, tak lain adalah keluarga dari SI. Satu dari dua orang perempuan, yang ikut pesta miras bareng korban.

Deni menjelaskan, berdasarkan keterangan para pelaku, mereka tersulut emosi usai menerima laporan dari SI, yang mengaku jika dirinya dicokoki miras oleh kedua korban. Padahal, menurut korban sendiri, SI dan dua rekan lainnya sengaja datang untuk ikut pesta miras.

“Pelaku ini masih merupakan satu keluarga dengan SI. Karena pengakuan itu, keluarga SI merasa tidak terima sehingga kemudian melakukan aksi pengeroyokan kepada korban,” katanya.

Kasusnya kemudian langsung ditangani oleh polisi. Enam orang pelaku kemudian ditetapkan tersangka oleh penyidik. Kecuali seorang anak di bawah umur yang ikut memukuli, lima orang pelaku lain kini sudah dibui.

“Proses (hukum) masih berjalan. Dan untuk anak yang di bawah umur, kita tidak lakukan penahanan,” pungkas Deni. DETIK

Leave a Reply