Gubernur Papua, Lukas Enembe menegaskan bahwa pemerintah Provinsi Papua tidak memberikan ampun bagi mahasiswa yang mabuk dan terlibat dalam pertikaian di Jogjakarta.
“Saya dengar bentrok itu karena mabuk, jadi tidak ada pengampunan bagi mahasiswa yang mabuk,” tegasnya kepada pers di Kantor MRP, Kamis (13/9) petang.
Menurutnya, mahasiswa harusnya menuntut ilmu dan kembali untuk membangun daerah, bukan mabuk-mabukan dan terlibat bentrok. “Kalau mahasiswa disuruh kuliah, maka tujuannya itu harus kuliah. Bukan pergi mabuk, bentrok dan terakhir beli ijazah,” ucapnya.
Kata Lukas, mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di luar daerah harus memiliki kemampuan lebih untuk kembali membangun daerah. “Mahasiswa jangan hanya mengambil uang dari pemerintah tapi tidak kuliah baik. Saya dengar mereka mabuk, jadi kalau mabuk kita tidak kasih ampun lagi,” sesalnya.
Gubernur menambahkan, mahasiswa sudah saatnya merubah pola pikir karena dunia terus mengalami perkembangan dan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan siap bersaing.
“Mahasiswa Papua harus berubah, jangan mengandalkan bahwa saya orang Papua dan harus diterima, ya jelas itu tidak bisa karena dunia sudah berkembang dan harus berkompetisi,” tandasnya. Wartaplus.com