Botol Miras Meledak, Kafe Milenium di Blora Ludes Dilalap Ali

Kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Blora, Minggu (7/10) kemarin. Kali ini api mengamuk di kafe Milenium Jalan Ronggolawe No. 62 Cepu, Kelurahan Balun, Cepu, Blora. Diduga penyebab kebakaran dari ledakan botol bekas minuman keras.

Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Pujo Catur Susanto mengungkapkan, kebakaran diperkirakan terjadi pukul 10.00. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 12.30. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta.

Dia menambahkan, kejadian itu masih diselediki aparat kepolisian terkait. Hal itu untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Begitu juga dengan jumlah kerugian yang sebenarnya. ”Semuanya masih dalam penyidikan,” terangnya.

Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Kudus kebakaran terjadi pukul 10.30. Kafe Milenium ini dikelola Tri Sulastiyo, 45, Desa Mulyorejo, RT 2/RW 2 Kecamatan Cepu, Blora. Awal mula terjadi kebakaran terdengar bunyi ledakan kecil di dalam area kafe bagian belakang pojok sebelah kanan. Diduga berasal dari tempat penimbunan bekas minuman keras.

Salah satu saksi Roni Setiawan, 21, mengungkapkan pada saat memarkirkan gerobak PKL di dekat lokasi kejadian, dia sempat mendengar ledakan kecil di kafe itu. Saat itu ia tidak menghiraukan. Namun setelah beberapa saat dia melihat ada asap putih mengepul dari lokasi ledakan tersebut.

Setelah muncul asap mengepul, dia melihat api membesar dari dalam kafe. Dia lantas menghubungi pemilik kafe, Tiyo. Kepada Tiyo ia menyampaikan bahwa kafenya terbakar. Kemudian pemilik kafe langsung mematikan arus listrik. Setelah itu pemilik kafe menghubungi pemadam kebakaran Migas Cepu.

Sekitar pukul 11.15, tim Damkar dari Migas Cepu tiba di lokasi kebakaran. Tim kemudian memadamkan api. Tidak lama kemudian, Damkar dari Satpol PP dan BPBD Blora tiba dan langsung membantu pemadaman. Sekitar pukul 12.30, api berhasil dipadamkan tim.

Musibah kebakaran itu menambah daftar panjang kejadian kebakaran di Kabupaten Blora. Selama 10 bulan sudah ada 42 kejadian. Diperkirakan jumlahnya melebihi data tersebut. Mengingat tidak semua kejadian dilaporkan kepada petugas Damkar di Satpol PP.

Rinciannya, Januari dua kejadian. Februari satu kejadin. Maret dua kejadian. April dua kejadian. Mei sembilan kejadian. Selanjutnya Juni tujuh kejadian. Juli delapan kejadian. Agustus empat kejadian. September ada enam kejadian. Awal bulan ini satu kejadian.

Pujo Catur Susanto mengungkapkan, rata-rata kebakaran menghanguskan rumah warga. Ada juga pabrik, kandang, kios gedung, pasar, kafe dan lainnya. “Penyebabnya juga beraneka ragam. Mulai dari korsleting listrik, kompor gas, sampah, dan keteledoran,” ucapnya. Jawapos.com

Leave a Reply