Para Pemuda di Inggris Mulai Meninggalkan Kebiasaan Minum Alkohol, Ini Penyebabnya

Para Pemuda di Inggris Mulai Meninggalkan Kebiasaan Minum Alkohol, Ini Penyebabnya

Pantau.com – Seperempat pemuda di Inggris yang berusia 16 hingga 24 tahun menggolongkan diri mereka sebagai bukan peminum alkohol pada Rabu, 10 Oktober 2018.

Penelitian oleh University College London mengatakan, tidak minum alkohol menjadi kecenderungan di kalangan generasi muda. Semakin banyak pemuda berusia 16-24 tahun di Inggris benar-benar menghindari alkohol. Para Peneliti mengatakan kondisi itu memperlihatkan norma konsumsi nampaknya berubah.

“Peningkatan di kalangan generasi muda yang tidak minum alkohol didapati dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah utara atau selatan Inggris. Kalangan warga kulit putih, mereka yang mengenyam pendidikan penuh, yang bekerja dan di seluruh kelas sosial serta kelompok lebih sehat,” jelas Penulis utama studi Dr. Linda Ng Fat.

Ia menambahkan, peningkatan jumlah non-peminum alkohol ditemukan di berbagai kelompok yang berbeda di kalangan generasi muda. Kecenderungan itu diduga oleh disebabkan oleh banyak faktor budaya.

“Peningkatan di kalangan generasi muda yang memilih untuk tidak minum alkohol menunjukan perilaku ini mungkin dapat diterima, sementara perilaku berbahaya seperti minum dalam jumlah banyak menjadi kurang normal,” terangnya.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal medis BMC Public Health, mendapati 25 persen pemuda sekarang menggolongkan diri mereka sebagai ‘bukan peminum’.

Data suvei tahunan kesehatan dari Inggris mendapati pemuda berusia 16-24 tahun yang tidak mengkonsumsi alkohol telah naik selama masa 10 tahun dari 18 persen menjadi 29 persen.

Pada 2005, jumlah itu memperlihatkan bahwa 43 persen pemuda mengakhiri konsumsi alkohol lebih dari batas yang disarankan, tapi 10 tahun kemudian jumlah tersebut telah turun jadi 28 persen.

Tapi studi di atas 10.000 pemuda juga mendapati bahwa peningkatan jumlah orang yang tidak minum alkohol tak terlihat di kalangan perokok, etnik minoritas dan orang dengan kesehatan mental buruk.

Leave a Reply