Sering Mabuk ‘Miras’, Ini Akibatnya

Konsumsi ‘miras’ (minuman keras atau beralkohol) bukanlah tanpa risiko, apalagi jika diminum secara berlebihan hingga mabuk. Dalam jangka pendek, mabuk akibat minuman keras dapat meningkatkan risiko cedera, kecelakaan, kurang waspada, hingga kehilangan kendali. Nyatanya, efek mabuk minuman keras dalam jangka panjang dapat memicu berbagai penyakit yang dapat mengurangi usia harapan hidup hingga kematian.

Menurut standar di Inggris, konsumsi minuman keras dianggap berlebihan jika:

  • Melebihi 21 unit (lebih dari 6 kaleng bir 330 ml kadar 4,7%) untuk pria dalam sepekan, atau melebihi 4 unit per hari.
  • Melebihi 14 unit (lebih dari 4 kaleng bir 330 ml kadar 4,7%) untuk wanita dalam sepekan, atau melebihi 3 unit per hari.
  • Untuk batas keamanan dan kesehatan, sedikitnya mesti terdapat dua hari bebas alkohol dalam seminggu.

Jika hal ini dilakukan selama bertahun-tahun, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti :

Penyakit hati

Ketika minuman beralkohol masuk ke dalam tubuh, maka ia akan segera terserap ke dalam aliran darah, hingga kemudian memasuki perut dan usus. Lalu, minuman keras tersebut akan terkumpul di dalam hati. Enzim dalam hati kemudian akan memroses alkohol hingga kandungan kimiawinya berubah dan keluar ketika buang air kecil.

Hanya saja, kemampuan hati memroses alkohol sangat terbatas.  Jika konsumsi minuman beralkohol berlebih, maka seketika tingkat alkohol dalam aliran darah akan naik. Umumnya, hati dapat memroses alkohol dalam jumlah kecil yaitu sekitar satu standard drink (sekitar satu kaleng bir 330 ml kadar 4,7%) dalam satu jam.

Asupan alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit hati termasuk perlemakan hati (fatty liver), hepatitis, dan sirosis (kerusakan hati kronis).

Tekanan Darah Tinggi dan Penyakit Jantung

Alkohol dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengendalikan pembuluh darah, sehingga tekanan darah akan meningkat saat mengonsumsi minuman keras. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menjadi penyakit kronis yang kemudian dapat memicu penyakit lain termasuk stroke dan sakit jantung.

Kelainan jantung akibat terlalu banyak konsumsi minuman keras salah satunya adalah kardiomipati alkoholik, terjadinya kegagalan jantung untuk memompa darah secara efisien yang bisa berakibat fatal. Selain itu, ada pula risiko serangan jantung karena terjadi penggumpalan darah.

Kanker

Kebiasaan mabuk akibat konsumsi minuman keras berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama di sekitar mulut, tenggorokan, payudara, dan usus besar. Peningkatan risiko kanker itu diduga akibat upaya tubuh memroses alkohol yang menghasilkan zat kimiawi pembawa kanker. Bahkan, risiko kanker lebih tinggi pada peminum berat yang merokok (tembakau).

Gangguan saraf dan otak

Terlalu banyak minuman dapat menyebabkan gangguan saraf neuropati, lantaran alkohol memiliki efek racun pada sel saraf. Gangguan saraf neuropati ini bisa menyebabkan sensasi rasa sakit seperti tertusuk, kebas atau mati rasa, lemah otot, disfungsi ereksi, sulit menahan buang air kecil, dan sebagainya.

Kebiasaan mabuk akibat minuman keras jangka panjang juga dapat mempercepat proses penyusutan otak, sehingga menyebabkan gangguan ingatan atau demensia. Tidak mustahil, kemampuan menilai atau menyelesaikan masalah juga semakin menurun. Kebiasaan mabuk ‘miras’ juga dikaitkan dengan epilepsi dan kejang.

Depresi

Tindakan mabuk akibat dengan ‘miras’ sering dikaitkan dengan upaya mengatasi depresi. Namun menurut sebuah studi yang dilakukan, yang terjadi justru sebaliknya. Minuman keras berlebihan justru dapat menyebabkan depresi, terutama jika kebiasaan itu dilakukan dalam jangka panjang.

Waspadai konsumsi minuman keras berlebih hingga mabuk. Jika kemudian terjadi keluhan akibat minuman keras, segera konsultasi dengan dokter. Alodokter.com

Leave a Reply