Sejumlah kasus kriminalitas di Sulawesi Utara beberapa waktu belakangan ini menelan korban jiwa. Belum tuntas kasus penemuan mayat perempuan di Desa Kalait, Minahasa Tenggara, dan di Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan, publik kembali disuguhkan dengan kasus anak tiri aniaya ayah tirinya di Perkamil Manado hingga meninggal.
Menurut Kabid Humas Polda Sulut Komisaris Besar Ibrahim Tompo, rentetan peristiwa di atas tidak boleh disimpulkan sebagai satu rangkaian karena tidak ada kaitan satu dengan yang lain. “Itu kasus per kasus, dilakukan orang per orang,” kata Tompo kepada Tribunmanado, Kamis (7/2/2019).
Polda Sulut sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Pihaknya menyoroti faktor penyebab mengapa perisitiwa kriminal penganiayaan hingga menyebabkan korban jiwa terjadi. Satu di antaranya karena pengaruh minuman keras (miras).
“Saat di bawah pengaruh miras, pelaku lepas kontrol dan setelah melakukan aksi muncul rasa penyesalan,” tambahnya.
Di tengah bertubi-tubinya kasus-kasus kriminal hingga menyebabkan korban meninggal, pihak Polda Sulut bersama satuan jajaran polres dan polresta tetap terus melakukan upaya pencegahan dan penindakan, seperti operasi rutin oleh patroli rayon hingga razia miras.
“Kami tidak main-main dan tidak kompromi dengan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah kriminal di tengah masyarakat,” kata dia. Tribunnews.com