Satuan Lalulintas (Satlantas) Polresta Samarinda membubarkan aksi membangunkan sahur karena dinilai tidak sesuai dengan etika. Pembubaran ini dilakukan pada, Kamis (16/5) dini hari tadi.
Enam remaja dilakukan pembinaan karena melakukan aksi membangunkan (bagarakan) sahur tidak sesuai etika. Dari enam remaja tersebut, dua diantaranya adalah perempuan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata sebelum mulai berkeliling kota, keenam pelaku terlebih dahulu pesta minuman keras (miras) yang dilakukan di suatu tempat. Hal itu diketahui dari aroma alkohol yang keluar dari mulut remaja tersebut.
“Cara membangunkan orang sahur tidak seperti ini. Hal ini malah membuat warga resah, karena lagu yang dimainkan disko, lalu joget-joget juga diatas kendaraan,” ucap Kanit Turjawali Satlantas Polresta Samarinda, AKP Yasir, Kamis (16/5/2019). “Ternyata mereka ini minum miras dulu sebelum keliling, mulut mereka masih bau alkohol,” sambunganya.
Namun demikian, kepolisian masih berbaik hati karena hanya melakukan peringatan kepada remaja tersebut. Keenamnya dilakukan pembinaan di tempat. Remaja pria dihukum dengan push up, kemudian diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing.
“Kita masih beri peringatan, kalau kedapatan lagi kami akan tindak. Mereka kita lakukan pembinaan di tempat,” katanya. Tribunnews.com