Malang benar nasib AA (19), gadis muda asal Madura yang jadi korban kebiadaban enam pemuda berandalan. Tanpa mengenal belas kasihan, AA diperkosa enam pemuda itu secara bergiliran. Akibat perbuatan enam pemuda itu, AA tidak sadarkan diri hingga pagi. Ironisnya, perbuatan itu juga dilakukan pacar korban. Sebelum diperkosa enam pemuda, AA lebih dulu dicekoki minuman keras.
Dalam kondisi setengah sadar akibat pengaruh minuman keras, AA diperkosa secara bergiliran hingga pingsan. Kejadian ini membuat geger warga Sumenep, Madura. Polisi yang mendapat laporan aksi perkosaan yang menimpa AA langsung bergerak dan menciduk satu persatu pelakunya.
Peristiwa yang dialami AA terjadi di sebuah kamar kos di Desa Kolor, Kecamatan Kota, Sumenep, Madura, Kamis (25/7/2019) lalu. Saat ini kondisi AA masih lemah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Polisi dari Polsek Sumenep menangkap empat dari enam pelaku perkosaan. Dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran petugas. Dikutip dari Tribun Madura.com, Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, membenarkan kejadian pemerkosaan yang menimpa AA.
Korban setelah menjalani pemeriksaan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak ( PPA ), kini tengah menjalani perawatan di RSUD dr H Moh Anwar, Sumenep.
Menurut AKP Widiarti, terungkapnya pemerkosaan terhadap AA oleh enam orang tersebut berawal dari informasi masyarakat termasuk kerabat korban. Bahwa, di salah satu rumah kos di Desa Kolor, telah terjadi tindak pidana pemerkosaan yang melibatkan enam orang pelaku dengan satu korban perempuan berinisial AA.
Diperkosa Pacar Sendiri
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengakuannya, korban AA telah diperkosa oleh pacarnya sendiri dan lima kawannya di sebuah rumah kos di Desa Kolor. Korban diperkosa beramai-ramai hingga korban tak sadarkan diri di rumah kos tersebut.
Pelaku, adalah RQ, warga Jalan Begisar Desa Pamolokan, MZ warga Kecamatan Tambelangan kabupaten Sampang, dan SB warga Jalan Meranggi Kelurahan Kepanjen.
Lalu, HL warga Desa Pamolokan, OP warga Kecamatan Gapura, serta FR warga Desa Paberrasan. “Dua orang pelaku yakni FR dan OP kini masih dalam pengejaran, dan sudah diketahui keberadaannya,” imbuh AKP Widiarti.
Modus pemerkosaan itu berawal ketika AA diajak jalan-jalan oleh OP yang tak lain adalah pacar AA main-main ke tempat kos pelaku, di Desa Kolor milik H Musleh, pada hari Kamis (25/07/2019).
Modus Pelaku
Sesampainya di rumah kos, sudah ada beberapa teman pacarnya, yang siap menggelar pesta miras. Korban yang sempat menolak dengan terpaksa meminum miras tersebut, karena dipaksa AA pacarnya, akhirnya korban tak sadarkan diri.
Saat itulah OP pacar korban memperkosa AA di hadapan teman-temannya. “Selesai memperkosa, pelako OP lalu bergegas keluar kamar kos meninggalkan korban yang sudah tidak berdaya. Dan pada saat keluar kamar, pelaku sengaja mengunci pintu kamar, lalu kabur,” katanya.
Bergiliran
Pada saat itulah lima teman pelaku secara bergiliran memperkosa AA. Bahkan ada salah satu pelaku yakni HL hingga berulang-ulang menyetubui korban. Pemerkosaan diduga terjadi sampai pagi hari, secara bergantian. Termasuk saat korban sedang tidak sadarkan diri.
Hingga kemudian korban baru sadar setelah pagi hari. Mendapati kondisinya yang berantakan, korban lalu pulang ke rumah orang tuanya di Desa Pamolokan. Sampai di rumah, korban lalu menceritakan tragedi dan apa yang dialami semalam bersama pacarnya dan pemerkosaan yang menimpa dirinya.
“Atas laporan itulah, kami tindak lanjuti dan sekarang dalam proses. Para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkasnya.
Selain memeriksa korban dan menangkap pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa 1 (satu) unit sepeda motor dan selimut.
Dihukum Berat
Sementara itu, di tempat terpisah, AR, keluarga korban saat ditemui TribunMadura.com mengaku shock dengan kejadian pemerkosaan AA oleh enam pemuda tersebut. Dirinya minta pihak kepolosian untuk menindak dan memghukum para pelaku seberat – beratnya. “Harapan saya pelaku dihukum seberat – beratnya dan pemilik tempat kos itu ditahan juga,” tegas AR.