Vera Siratu Miras Ditemukan Tewas Mengenaskan Usai Mabuk-mabukan bersama Sejumlah Rekannya

Seorang wanita tewas usai pesta miras di Lamongan. Ia dikenal sebagai ratu miras dilingkungan sekitar. Namun julukan yang disematkan untuknya itu malah membawa petaka bagi dirinya sendiri.

Nama Vera menjadi perbincangan hangat warga di Lamongan setelah tewas karena pesta miras. Si Vera ini sudah dikenal sebagai wanita yang kuat menenggak minuman keras bahkan pemilik warung miras pun mengakui Vera orangnya kuat

Sosok Maya Firdausi Hidayat alias Vera (18), gadis beliau yang bekerja sebagai pemandu lagi dikenal sebagai wanita yang kuat menenggak minuman keras (miras). Vera, sapaan karibnya, meninggal usai sepekan ikut dalam pesta minuman keras ( miras).

Vera adalah pemandu lagu freelance sekaligus yang menjadi korban ketujuh dari beberapa TKP pesta miras. Ia meninggal di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (22/4/2020) lalu.

Vera menikmati miras bersama teman-temannya. Dari pengakuan temannya, Slamet alias Galon, pesta miras berlangsung di pemakaman umum di Lamongan, ternyata di salah satu warung miras milik EP yang ada di seputaran Pasar Sidoharjo Jalan Papandayan.

Namun, ada yang menarik untuk diungkap, terkait kebersamaan Vera bersama Galon saat menikmati miras yang dijual EP di warungnya. Vera yang berprofesi sebagai pemandu lagu freelance adalah korban ketujuh dari beberapa TKP pesta miras dalam sepekan.

Galon sudah memberikan pengakuan kepada penyidik saat pesta miras oplosan jenis arak dengan Vera di warung milik EP. Galon mengenal korban Vera karena kerja sebagai pemandu lagu yang juga suka miras.

Perkenalannya pun tidak sekadar saat di room karaoke saja tapi bisa diajak minum di luar. “Karena kenal saja, sebagai teman,” aku Galon kepada penyidik.

Menenggak miras bersama sesama penyuka dianggapnya sebagai suatu yang normal-normal saja. Termasuk saat menikmati minuman berbahaya bersama korban. Tanpa imbalan apapun, cukup menanggung berapa besar miras yang dihabiskan bersama.

Apalagi rumah kos korban tak jauh dari warung EP, hanya radius 50 meter di belakang warung sehingga memudahkan Galon mengajak korban. Vera cukup jalan kaki ke arah barat dan sudah tiba di warung penyedia miras itu.

Selasa (21/4/2020) malam sekitar pukul 21.00 WIB hingga 23.20 WIB, Vera bertemu dengan Galon di warung EP. Galon yang memulai mengajak dan menawari korban untuk menikmati miras di warung.

Malam itu, tidak hanya Vera dan Galon yang ada di warung EP. Ada banyak penikmat lain yang juga nongkrong.

Wanita nahas itupun tanpa beban, diakui Galon, bersama menikmati miras. Beberapa kali miras oplosan diminumnya bersama. “Hanya habis beberapa ceret (teko plastik, red),” aku Galon.

Hampir tiga jam mereka berlama-lama menikmati air olahan tersebut. Pasalnya, cara minumnya juga tidak sekali tuang habis. Pesta miras tuntas, korban balik ke tempat kos. Sementara Galon juga tidak melihat perubahan yang mencurigakan pada fisik Vera.

Mungkin karena sudah terbiasa minum miras. Kebiasaan Vera menenggak miras diakui salah satu pemilik rumah karaoke di jalan nasional Lamongan-Sukodadi yang pernah disinggahi Vera beberap bulan.

Ia mengungkapkan, saat korban kerja di tempatnya sudah dikenal kuat minum. “Di tempat saya hanya beberapa bulan,” katanya kepada Surya.co.id.

Vera keluar dan berpindah-pindah ke rumah karaoke yang ada di Lamongan. Saat sang pemilik rumah karaoke ini mendengar Vera meninggal, ia mencoba untuk menghubungi teman sesama pengusaha rumah karaoke di Lamongan.

Ternyata kabarnya sama, dikatakan, kalau minum sangat liar seolah tidak bisa dibatasi. “Arek iku minume wes liar mas (anak ini minumnya luar biasa, red),” katanya. Tribunnews.com

Leave a Reply