Pesta Miras Oplosan di Blitar, Adik Susul Kakak Ke Alam Baka

Korban tewas akibat pesta miras di Kelurahan Klampok, Sananwetan, Kota Blitar menjadi tiga orang. Bunawan yang sempat kritis menyusul kakaknya Mataji yang tewas lebih dulu bersama Wiyono.

Sementara itu, polisi akhirnya mengamankan pasangan suami istri (pasutri) penjual miras oplosan maut tersebut. Pasutri AB (46) dan SU (46) kini berada di Mapolres Blitar Kota untuk dimintai keterangan.

“Dan ini merupakan penjualan yang dilakukan secara diam-diam, ilegal. Dan orang-orang yang mengkonsumsi itu sudah sering, artinya berkali-kali membeli di situ,” kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M. Sinambela, Rabu (2/8/2020).

Dijelaskan Leonard, warga yang ikut pesta miras berjumlah tujuh orang bukan enam orang. Seluruhnya merupakan tetangga atau warga yang tinggal di Kelurahan Klampok.

Hasil penyelidikan sementara, miras yang dikonsumsi merupakan alkohol murni yang dibeli dari sebuah toko di Kediri. Alkohol sebanyak 10 liter tersebut dicampur air mineral lalu dijual secara terselubung.

Hanya orang yang kenal atau warga setempat saja yang akan dilayani oleh pasutri tersebut. Lokasi penjualan berada di Jalan Flores, Klampok, Kota Blitar.

“Kami juga dapatkan sejumlah jeriken berisi sisa miras yang sudah dijual. Ada juga beberapa botol isinya miras,” kata Leonard.

Soal korban tewas, polisi melakukan otopsi melalui dokter forensik. Kandungan cairan dalam tubuh korban tewas akan diteliti dalam laboratorium forensik.

Sekedar informasi, Mataji dan Wiyono tewas setelah menggelar pesta miras dengan teman-temannya pada Minggu (30/8) lalu. Mataji tewas lebih dulu lalu dikubur pada Senin (31/8) siang oleh keluarga. Malam harinya giliran Wiyono yang meninggal setelah sempat dirawat di Puskesmas Sananwetan.

Selain itu, ada Bunawan yang merupakan adik kandung Mataji juga tewas setelah sempat kritis di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Bunawan dan Wiyono kini sedang diotopsi polisi. Sedangkan Uripno, Prayitno dan Hari serta AB yang ikut pesta miras dalam kondisi sehat.

Dari keterangan keluarga, para korban kebanyakan mengeluhkan pusing dan pandangan kabur pasca mengkonsumsi alkohol bercampur air mineral tersebut. Untuk Wiyono, ada kemungkinan polisi akan membongkar makam guna memastikan penyebab kematiannya.

“Namun kalau dari keterangan dan hasil otopsi dua korban meninggal sudah cukup, maka tak perlu lagi kita membongkar makam,” ujar Leonard. SuaraJatim.id

Leave a Reply