Ketika memasuki usia 40 tahun, otak manusia menyusut sekitar 5 persen, dan prosesnya kian cepat setelah menginjak 70 tahun ke atas. Penyusutan otak yang berlebih atau atrofi otak dikaitkan dengan kondisi neurodegeneratif seperti demensia dan penyakit Alzheimer.
Karena itulah, setiap individu harus mencegah proses penyusutan otak sejak dini. Dilansir dari EatThis, Selasa (3/8), berikut beberapa hal yang harus ditinggalkan karena bisa mempercepat penyusutan otak dan meningkatkan risiko gangguan.
1. Terlalu banyak minum alkohol
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa terlalu banyak minum alkohol dikaitkan dengan pengurangan volume otak. Agar tetap aman, para ahli merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi alkohol secara berlebih.
2. Terlalu banyak minum kopi
Menurut sebuah penelitian di Australia, orang yang minum lebih dari enam cangkir kopi sehari memiliki risiko 53 persen lebih tinggi terkena demensia dan volume otak lebih kecil daripada orang yang minum lebih sedikit. Studi ini mengamati sekitar 398 ribu orang Inggris yang diikuti antara delapan dan 12 tahun.
Tapi jangan langsung berpikir untuk meninggalkan kopi ya. Sebab, mengonsumsi kopi juga telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk risiko yang lebih rendah dari penyakit jantung, beberapa jenis kanker, Alzheimer dan Parkinson. Jumlah maksimum yang disarankan adalah 400 miligram atau sekitar empat cangkir kopi dalam sehari.
3. Tidak cukup berolahraga
Sebuah penelitian dari Columbia University menemukan bahwa orang dewasa tua yang melakukan olahraga tingkat sedang seperti berjalan, berkebun, berenang, atau menari, memiliki penyusutan otak yang jauh lebih sedikit daripada mereka yang tidak aktif bergerak.
Studi ini menganalisis MRI otak dari 1.557 orang dewasa tua, yang kemudian dibandingkan dengan tingkat aktivitas fisik mereka. Para ahli telah mengungkap bahwa olahraga mampu meningkatkan aliran darah, oksigen, dan nutrisi ke otak.
4. Alami stres
Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menemukan bahwa orang yang menjalani kehidupan dengan stres tingkat tinggi dapat mengalami penyusutan otak dan kehilangan memori bahkan sebelum mereka berusia 50 tahun.
“Tingkat kortisol, hormon stres yang lebih tinggi, tampaknya mempengaruhi fungsi otak, ukuran dan kinerja otak. Kami menemukan kasus kehilangan memori dan penyusutan otak pada orang yang relatif muda yang diduga kuat terkait dengan stres,” kata penulis studi sekaligus profesor neurologi di UT Health San Antonio, Dr Sudha Seshadri.
5. Alami gangguan pendengaran yang tidak diobati
Sebuah studi tahun 2014 di Johns Hopkins menemukan bahwa gangguan pendengaran telah mempercepat proses penyusutan otak pada orang dewasa tua. Para peneliti mengamati data dari Baltimore Longitudinal Study on Aging, dan menemukan bahwa orang dengan gangguan pendengaran kehilangan lebih dari satu sentimeter kubik jaringan otak setiap tahun, dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendengaran normal.
Mereka yang mengalami gangguan pendengaran juga mengalami penyusutan yang lebih signifikan di area otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara dan ucapan. REPUBLIKA