Terungkap alasan algojo Indramayu, Jawa Barat berinisial S (26) tega membunuh MYP, bocah 7 tahun dengan melemparkannya ke sungai Prawira di Desa Rawadelem.
Menurut keterangan dari Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif, S mau menerima tawaran dari ibu tiri korban, SA (21) lantaran diiming-imingi dua botol minuman keras (miras). Hubungan S dan SA adalah teman nongkrong.
Lewat algojo Indramayu itu, SA berhasil menyingkirkan S dari kehidupannya. Terungkapnya kasus itu berawal dari penemuan jasad MYP ditemukan membusuk di Sungai Prawira pada Kamis (19/8/2021).
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif mengatakan, SA tega membunuh anaknya itu adalah karena merasa sakit hati. SA kesal lantaran anak tirinya itu selalu mengamuk saat minta uang jajan.
“Ini karena anak tirinya ini yang masih berusia 7 tahun sering mengamuk saat minta jajan,” ujar AKBP M Lukman Syarif kepada Tribuncirebon.com didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Luthfi Olot Gigantara saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021).
Demi melancarkan niat jahatnya, SA menyuruh S yang merupakan teman nongkrongnya untuk menghabisi nyawa MYP. SA meminta kepada S untuk menceburkan korban ke sungai agar bocah malang tersebut tidak bisa kembali lagi atau mati.
Kepada S, ibu tiri tersebut menjanjikan sebuah hadiah. “Kemudian tersangka 1 (ibu tiri) korban ini menjanjikan hadiah kepada tersangka 2 (algojo) jika berhasil melakukan perintahnya,” imbuh AKBP M Lukman Syarif.
Namun bukan uang, ibu tiri menjanjikan bakal memberikan S sebotol minuman keras. “Tersangka 2 (algojo) merasa tidak enak menolak keinginan tersangka 1 (ibu tiri) yang merupakan teman nongkrongnya,” ujar AKBP M Lukman Syarif.
Di sisi lain, kedua pelaku mengaku menyesal atas perbuatan yang mereka lakukan tersebut. Sembari menunduk, SA mengatakan tidak ingin lagi mengulangi perbuatannya kepada polisi.
“Saya menyesal pak,” ujar ibu tiri kepada polisi.
Ayah korban jarang pulang
Terungkapnya kasus pembunuhan MYP membuat hati sang ayah pilu. Hingga akhirnya terkuak hubungan korban dengan ayah kandungnya. Ayah MYP ternyata jarang berada di rumah karena harus bekerja di luar kota.
Hal tersebut disampaikan paman korban, Bali (33), saat ditemui Tribuncirebon.com di rumah nenek korban di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (22/9/2021).
“Ayah korban jarang di rumah karena harus bekerja. Dia dapat panggilan setelah habis kontrak harus berangkat ke Kalimantan,” ujar dia.
Bali menceritakan, ayah korban harus bekerja selama 25 hari ke luar kota. Di Kabupaten Indramayu sendiri, ia hanya menetap selama 2 minggu untuk kemudian berangkat bekerja lagi ke luar kota.
Korban dan ayahnya diketahui tinggal di sebuah rumah kontrakan di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel. Lokasinya tidak jauh dari kediaman nenek korban.
Sehari-hari, korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SD dan ibu tirinya itu diketahui sudah lama tidak serumah. Korban lebih sering menetap di rumah neneknya dan baru menetap di rumah kontrakan tersebut jika sang ayah pulang.
“Keluarga juga enggak ada firasat atau mimpi apa kejadian ini bisa terjadi. Kalau kecewa sih kecewa, cuma gimana lagi,” ujar Bali.
Akibat peristiwa sadis yang menimpa sang anak, ayah MYP kini sering melamun dan terlihat sedih. Bali mengatakan, ayah korban terlihat sangat terpukul atas kejadian itu.
“Sekarang lagi tidak ada di rumah, sedang ke rumah temannya, mungkin untuk menenangkan diri,” ujar Bali.
Sama seperti ayah korban, pihak keluarga pun sangat merasa kehilangan atas kejadian tersebut. Yang membuat keluarga terpukul adalah saat mengetahui pelakunya adanya ibu tirinya sendiri.
“Kami juga gak nyangka, makanya waktu dibawa polisi ada apa, saya juga bingung, baru tahu di situ,” ujar dia.
Jasad Bocah Laki-laki
Sebelumnya diwartakan, penemuan jasad seorang bocah laki-laki di sungai menggegerkan warga Indramayu.
Seorang bocah laki-laki yang diperkirakan berusia 10 tahun ditemukan tewas mengambang di aliran Sungai Prawira Indramayu.
Kejadian itu tepatnya terjadi di Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (19/8/2021) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif melalui Kapolsek Balongan AKP Febry H Samosir mengatakan, jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
“Untuk mayat sekarang sudah dibawa oleh inafis ke Rumkit,” ujar AKP Febry H Samosir kepada Tribuncirebon.com.
AKP Febry H Samosir mengatakan, untuk sementara, polisi belum bisa memastikan indentitas dari bocah malang tersebut. Ia diperkirakan hanyut dari daerah hulu sungai dan terbawa arus hingga sampai ke Desa Rawadalem.
Mengingat, volume air Sungai Prawira sebelumnya sedang dalam keadaan besar. Masih disampaikan AKP Febry H Samosir, saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk. Jenazah diperkirakan meninggal dunia 3-4 hari yang lalu.
Adapun, ciri-ciri dari jenazah tersebut, disampaikan Kapolsek Balongan, mengenakan kaos putih, celana pendek hitam. “Dengan tinggi badan jenazah sekitar 120 cm dan perawakan kecil,” ujar AKP Febry H Samosir.
Sempat jadi misteri, pembunuh bocah MYP itu pun kini terungkap. Ternyata, dalang di balik pembunuhan MYP adalah ibu tirinya sendiri, SA (21).
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, sang ibu tiri sengaja membunuh bocah MYP dengan cara menceburkan korban ke Sungai Prawira. Tak langsung melakukan aksinya, ibu tiri menyewa pembunuh bayaran berinisial SAP (24). Tribunnews.com