Studi: Penganiayaan Anak Picu Insomnia dan Masalah Alkohol saat Dewasa

Hingga saat ini, masih banyak anak-anak yang mengalami penganiayaan dan pelecehan di berbagai belahan dunia. Ironisnya, hal ini memang masih sulit dihentikan. Padahal, anak yang mengalaminya dapat mengalami kerugian di kemudian hari.

Dikutip dari PsyPost, sebuah studi menemukan, anak yang mengalami kekerasan emosional berisiko lebih tinggi mengalami insomnia dan ketergantungan alkohol saat beranjak dewasa.

Studi yang diterbitkan di jurnal Addictive Behaviors Reports tersebut mengamati anak yang mengalami kekerasan emosional, dan hasilnya ditemukan bahwa mereka lebih mungkin mengalami insomnia di kemudian hari. Masalah tidur itulah yang kemudian memicu anak-anak mengalami ketergantungan alkohol.

Memang, umum bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur akibat mengalami trauma. Untuk itu, peneliti ingin melihat apakah insomnia yang disebabkan oleh trauma masa kanak-kanak akan menimbulkan respons yang sama.

Hasilnya, ditemukan bahwa menangani dan merawat anak yang memiliki trauma di masa kanak-kanak dapat mencegah hal ini terjadi di kemudian hari.

Terkait proses studi, para peneliti mengamati 941 orang mahasiswa yang diminta untuk mengisi kuesioner terkait trauma masa kecil dan indikasi penganiayaan. Para peneliti juga melihat jumlah anggota keluarga yang mendukung, insomnia, atau mengalami masalah dengan alkohol.

Lalu ditemukan bahwa mereka yang menjadi korban pelecehan emosional lebih mungkin menderita insomnia dan masalah terkait alkohol.

Tim peneliti juga mengatakan bahwa mungkin ada gangguan kontrol pada mereka yang memiliki riwayat pelecehan emosional.

Kondisi itu merupakan faktor yang mempengaruhi insomnia dan asupan alkohol. Untuk itu, penting untuk disadari bahwa pelecehan bisa datang dalam berbagai bentuk, dan semua pelecehan itu akan berdampak negatif serta membutuhkan perhatian. KOMPAS

Leave a Reply