Keresahan tentang kondisi maraknya peredaran miras ternyata juga dirasakan warga Malang. Hal ini terungkap saat acara Kopdar (Kopi Darat) Gerakan Nasional Anti Miras chapter Malang pada hari Jumat 18 Oktober 2013. Malang sebagai kota Pendidikan selayaknya punya Perda yang tegas tentang peredaran miras untuk menjaga pelajar dari bahaya minuman keras.
Dalam acara yang berlangsung kantor Malang Post, salah satu media cetak besar di kota Malang tersebut, mbak Hartati menceritakan bahwa bagaimana miras dijual dengan bebas di gerai mini market. Bahkan suatu ketika ada seorang ibu yang membelikan anaknya minuman keras karena ketidaktahuannya, yang dikemas menarik dan dipajang bersama minuman non miras lainnya. Sementara itu mbak Dinda yang sering berinteraksi dengan komunitas anak-anak muda Malang , juga acapkali menghirup aroma alkohol pada saat acara pertemuan dengan mereka.
Malang yang juga dikenal sebagai barometer musik rock di Indonesia sering kali menggelar event konser musik, dan pada saat-saat seperti itu minuman keras juga hadir menemani anak-anak muda Malang. Peredaran miras di Malang semakin memprihatinkan manakala tim kebanggaan Arek Malang, AREMA didukung salah satu produsen minuman keras. Padahal supporter Aremania terkenal sebagai supporter yang fanatik dukungannya terhadap timnya. Maka mulai anak kecil, pria , wanita dengan bangganya mengenakan jersey AREMA yang didadanya terpampang jelas logo produsen miras!
Dari kopdar pertama tersebut, selanjutnya dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan beberapa sosialisasi di sekolah-sekolah dan komunitas ibu-ibu. Untuk koordinator GeNAM chapter Malang bisa kontak dengan @alvanul atau @adinda_zaeni. Mari bersama-sama selamatkan Kota Malang dari bahaya minuman keras.
