Jalan Sabutung Raya, Kota Makassar tampak masih sangat ramai. Aktfitas perekonomian warga di sana masih berjalan.
Begitu pun suasana arus lalu lintas di sana. Namun dari beberapa pengendara di sana, ada dua orang remaja yang mencurigakan di mata polisi.
Sebuah kantong plastik hitam tergantung di motor yang dikendarai oleh Muh Anir, 18 tahun dan Firmansyah, 19 tahun.
Polisi yang menggelar patroli malam langsung mengejar dan mencegat dua remaja, yang sempat melintas dengan kecepatan tinggi.
“Dari jauh memang kami sudah curiga dia membawa minuman keras. Makanya kami langsung balap dan cegat mereka,” kata Danru Tim Respon Angngaru Sat Sabhara Polres Pelabuhan, Bripka Ilham, Minggu (12/7/2020).
Mereka ketahuan saat diinterogasi polisi, minuman keras (miras) tersebut akan dikonsumsi di dekat rumah mereka, tepatnya di Jalan Barukang Utara.
Dari pengakuannya, mereka punya lokasi penjualan miras. Lokasi itu tak diketahui polisi dan bebas memperdagangkan minuman beralkohol itu meski di tengah pandemi Covid-19.
“Saya beli minuman di Jalan Kandea lalu minum bersama enam hingga delapan orang dekat rumah,” kata Muh Anir saat diinterogasi.
Mereka yang masih berstatus pelajar pada salah satu sekolah negeri di Makassar, langsung dibawa ke Polres Pelabuhan untuk diproses dan dimintai keterangan lebih lanjut.
Masih di hari yang sama, seorang pria di Jalan Barawaja 2, Lorong 4, Kota Makassar naik pitam. Usai mengkonsumsi miras, lelaki bernama Rahmat memarangi rekannya sendiri, bernama Askar.
Padahal, keduanya sempat bersama-sama mengkonsumsi miras di rumah pelaku. Perdebatan muncul, hingga Askar mengalami luka tebasan parang milik pelaku di tangan dan punggung.
“Berawal dari kesalahpahaman antara Rahmat dan Askar. Keduanya sama-sama telah mengkonsumsi miras,” kata Kasi Humas Polsek Panakkukang, Bripka Ahmad Halim.
Beruntung nyawa korban masih selamat setelah mendapat perawatan medis. Sementara pelaku dibawa ke Polsek Panakkukang untuk diproses hukum. FAJAR.CO.ID